Posted by Ronny Kongdoh

CENTURY 21 Jaya,Jual-Beli-Sewa

Melayani Jual-Beli-Sewa Rumah dan Ruko
Hubungi Kami
Jl. DR. Ratulangi, B16
,Makassar

Posted by Ronny Kongdoh

Kiat Sukses Promosi Blog

Dalam buku elektornik ini anda juga akan menemukan kiat sukses dan point penting dalam kegiatan promosi blog serta bagaimana etika promosi yang terkandung didalamnya. Jadi segera download dan pastikan anda pertama yang membacanya.

Posted by Ronny Kongdoh

Glow Laus Photography

Melayani Foto Pre wedding, Foto Pernikahan, Foto Keluarga dan Foto Acara lainnya, Design Foto Kolase Album Digital, Serta Design Kartu Ulang Tahun
Hubungi : 08124226361

13 April 2009

Awas, Gangguan Tidur Bisa Jadi Pertanda Parkinson!

. 13 April 2009

Orang yang mengalami gangguan tidur sehingga membuat mereka menendang atau berteriak selama tidur mungkin menghadapi risiko lebih besar mengidap kepikunan (demensia) ataupun penyakit parkinson, demikian hasil riset yang dimuat jurnal US Neurology. Gangguan tidur sering dikenal dengan istilah gangguan perilaku tidur rapid eye movement (REM). Orang yang mengalami gangguan tidur ini tidak memiliki irama otot lemah normal yang muncul selama fase REM yang sering kali dikenal sebagai tahap mimpi dalam tidur. Mereka malah memiliki aktivitas otot yang sangat besar seperti memukul, menendang, atau berteriak, terutama saat mengungkapkan mimpi mereka. Studi itu melibatkan 93 orang dengan jenis gangguan tidur tersebut, tetapi tidak memiliki gejala atau tanda penyakit degeneratif saraf, seperti hilang ingatan atau penyakit parkinson. Perkembangan kesehatan partisipan diikuti selama lima tahun.

Selama masa itu, 26 orang tercatat mengidap penyakit penurunan kemampuan syaraf. Sebanyak empat belas orang mengidap penyakit parkinson, 11 menderita demensia, dan didiagnosis mengidap penyakit alzheimer atau lewy.

Peneliti memperkirakan, risiko lima tahun perkembangan penyakit penurunan kemampuan syaraf adalah sekitar 18 persen, sementara risiko selama 10 tahun mencapai 41 persen dan risiko 12 tahun sebesar 52 persen.

"Hasil ini tentu saja sangat menarik bagi orang yang memiliki gangguan tidur dan keluarga serta dokter mereka," ungkap penulis studi tersebut Ronald Postuma dari McGill University di Kanada.

"Hasil ini mungkin membantu kami untuk lebih memahami bagaimana perkembangan penyakit degeneratif saraf ini. Semua itu juga mengindikasikan bahwa mungkin ada peluang bagi perlindungan dari perkembangan penyakit, barangkali bahkan mencegahnya sebelum gejalanya dapat muncul," katanya.

Sumber: Xinhua


Image and video hosting by TinyPic

Share

Artikel yang berkaitan



Awas, Gangguan Tidur Bisa Jadi Pertanda Parkinson!

. 13 April 2009

Orang yang mengalami gangguan tidur sehingga membuat mereka menendang atau berteriak selama tidur mungkin menghadapi risiko lebih besar mengidap kepikunan (demensia) ataupun penyakit parkinson, demikian hasil riset yang dimuat jurnal US Neurology. Gangguan tidur sering dikenal dengan istilah gangguan perilaku tidur rapid eye movement (REM). Orang yang mengalami gangguan tidur ini tidak memiliki irama otot lemah normal yang muncul selama fase REM yang sering kali dikenal sebagai tahap mimpi dalam tidur. Mereka malah memiliki aktivitas otot yang sangat besar seperti memukul, menendang, atau berteriak, terutama saat mengungkapkan mimpi mereka. Studi itu melibatkan 93 orang dengan jenis gangguan tidur tersebut, tetapi tidak memiliki gejala atau tanda penyakit degeneratif saraf, seperti hilang ingatan atau penyakit parkinson. Perkembangan kesehatan partisipan diikuti selama lima tahun.

Selama masa itu, 26 orang tercatat mengidap penyakit penurunan kemampuan syaraf. Sebanyak empat belas orang mengidap penyakit parkinson, 11 menderita demensia, dan didiagnosis mengidap penyakit alzheimer atau lewy.

Peneliti memperkirakan, risiko lima tahun perkembangan penyakit penurunan kemampuan syaraf adalah sekitar 18 persen, sementara risiko selama 10 tahun mencapai 41 persen dan risiko 12 tahun sebesar 52 persen.

"Hasil ini tentu saja sangat menarik bagi orang yang memiliki gangguan tidur dan keluarga serta dokter mereka," ungkap penulis studi tersebut Ronald Postuma dari McGill University di Kanada.

"Hasil ini mungkin membantu kami untuk lebih memahami bagaimana perkembangan penyakit degeneratif saraf ini. Semua itu juga mengindikasikan bahwa mungkin ada peluang bagi perlindungan dari perkembangan penyakit, barangkali bahkan mencegahnya sebelum gejalanya dapat muncul," katanya.

Sumber: Xinhua


Image and video hosting by TinyPic

Share

Artikel yang berkaitan



5 komentar:

Anak Nelayan said...

saya juga susah tidur nih apakah pertanda...

Blogger Ceria said...

kalo tidurnya tenang alias ga teriak2 ato nendang2 it's ok kayaknya sob.. :D

gandhi said...

site nya bagus, jangan lupa mampir ya

Panca said...

Wah aku juga salah satunya tuh, gmn caranya supaya sembuh...ada tipsnya ngga?


Salam Hangat,


Panca

Unknown said...

waduh...ke balik tuh ama aku.
Klo aku sih terlalu gampang tidur. hehe...

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Trima kasih buat komentar yang Anda berikan
Komentar jangan bersifat Spam

 

IP Address

IP

Status Blog

Top Company Reviews
Powered by  MyPagerank.Net

Support my blog

Ikutan Yuk...

Recent readers

Add to Google Reader or Homepage Subscribe in Bloglines Powered by FeedBurner

*** TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA ***
Copyright © 2012 | Ronny KongdohTM is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Admin