Agresi Brutal Militer Israel

Hmm….saat ini semua mata dunia tertuju pada daerah Timur Tengah yaitu daerah Palestina. Ada apa di sana, ternyata sejak akhir Desember 2008 tahun lalu negara ini menjadi bulan-bulanan ( baru bulanan ya blum tahunan..he..he) serangan brutal tentara Israel yang tidak mengenal prikemanusiaan. Alasan penyerangan cuma satu yaitu membalas serangan dari Hamas, tapi kenyataannya bukan membalas tapi membumi hanguskan tanpa memandang lagi korban yang berjatuhan di pihak sipil yang tidak tahu apa-apa. Segala macam upaya yang dilakukan oleh bangsa-bangsa untuk meredam perang tersebut baik dengan jalan diplomatik maupun dengan demo yang dilakukan oleh rakyat dari bangsa itu namun tidak juga menghentikan serangan yang membabi buta tersebut, bahkan Dewan Keamanan PBB pun tidak dapat berbuat banyak dengan agresi Israel tersebut. Hm..tampaknya Israel tidak takut dengan apa yang dia lakukan. Apa yang membuat Israel ini begitu berani dengan tidak mengindahkan seruan bangsa-bangsa maupun DK PBB ...? ternyata dibelakangnya telah berdiri ”Bapaknya” yaitu Amerika Serikat yang nota bene adalah polisi dunia dan pemegang hak veto di DK PBB. Kalau dilihat dari sejarah, bangsa Israel memang adalah bangsa yang

keras kepala (bahasa kerennya keras tengkuk), tidak terkecuali bangsa palestina. Dengar saja apa yang dikatakan oleh Israel dan Palestina menanggapi seruan bangsa-bangsa untuk melakukan gencatan senjata, kata Israel :” Kami akan menghentikan serangan jika pihak hamas sudah tidak menyerang kami”, sementara di pihak Palestina berkata:” Kami akan terus membalas serangan Israel sampai Israel berhenti menyerang kami”. Ini berarti sudah tidak ada jalan damai...
Namun sebagai bangsa yang punya rasa solidaritas kita tidak akan tinggal diam melihat kejadian tersebut, saya sangat salut dengan beberapa elemen masyarakat yang memprotes aksi militer Israel tersebut dengan jalan demo turun ke jalan, mengumpulkan uang, pakaian maupun barang-barang yang dibutuhkan oleh korban di Palestina. Yang sangat saya sesalkan atau tidak setuju adalah adanya bentuk solidaritas yang berlebihan dengan memberikan diri untuk terjun langsung ke Timur Tengah. Tindakan ini menurut saya adalah tindakan ”bunuh diri”, karena seperti yang kita ketahui bersama medan disana cukup berat tidak seperti di Indonesia, jangan-jangan belum sempat bertempur sudah sakit dan belum tentu pemerintah di sana mau menerima relawan dari Indonesia.
Untuk itu mari kita sikapi persoalan ini dengan baik, tanpa ada emosi sesaat yang bisa merugikan diri kita sendiri...

Bagaimana dengan anda?

Share

Artikel yang berkaitan

Agresi Brutal Militer Israel

Hmm….saat ini semua mata dunia tertuju pada daerah Timur Tengah yaitu daerah Palestina. Ada apa di sana, ternyata sejak akhir Desember 2008 tahun lalu negara ini menjadi bulan-bulanan ( baru bulanan ya blum tahunan..he..he) serangan brutal tentara Israel yang tidak mengenal prikemanusiaan. Alasan penyerangan cuma satu yaitu membalas serangan dari Hamas, tapi kenyataannya bukan membalas tapi membumi hanguskan tanpa memandang lagi korban yang berjatuhan di pihak sipil yang tidak tahu apa-apa. Segala macam upaya yang dilakukan oleh bangsa-bangsa untuk meredam perang tersebut baik dengan jalan diplomatik maupun dengan demo yang dilakukan oleh rakyat dari bangsa itu namun tidak juga menghentikan serangan yang membabi buta tersebut, bahkan Dewan Keamanan PBB pun tidak dapat berbuat banyak dengan agresi Israel tersebut. Hm..tampaknya Israel tidak takut dengan apa yang dia lakukan. Apa yang membuat Israel ini begitu berani dengan tidak mengindahkan seruan bangsa-bangsa maupun DK PBB ...? ternyata dibelakangnya telah berdiri ”Bapaknya” yaitu Amerika Serikat yang nota bene adalah polisi dunia dan pemegang hak veto di DK PBB. Kalau dilihat dari sejarah, bangsa Israel memang adalah bangsa yang

keras kepala (bahasa kerennya keras tengkuk), tidak terkecuali bangsa palestina. Dengar saja apa yang dikatakan oleh Israel dan Palestina menanggapi seruan bangsa-bangsa untuk melakukan gencatan senjata, kata Israel :” Kami akan menghentikan serangan jika pihak hamas sudah tidak menyerang kami”, sementara di pihak Palestina berkata:” Kami akan terus membalas serangan Israel sampai Israel berhenti menyerang kami”. Ini berarti sudah tidak ada jalan damai...
Namun sebagai bangsa yang punya rasa solidaritas kita tidak akan tinggal diam melihat kejadian tersebut, saya sangat salut dengan beberapa elemen masyarakat yang memprotes aksi militer Israel tersebut dengan jalan demo turun ke jalan, mengumpulkan uang, pakaian maupun barang-barang yang dibutuhkan oleh korban di Palestina. Yang sangat saya sesalkan atau tidak setuju adalah adanya bentuk solidaritas yang berlebihan dengan memberikan diri untuk terjun langsung ke Timur Tengah. Tindakan ini menurut saya adalah tindakan ”bunuh diri”, karena seperti yang kita ketahui bersama medan disana cukup berat tidak seperti di Indonesia, jangan-jangan belum sempat bertempur sudah sakit dan belum tentu pemerintah di sana mau menerima relawan dari Indonesia.
Untuk itu mari kita sikapi persoalan ini dengan baik, tanpa ada emosi sesaat yang bisa merugikan diri kita sendiri...

Bagaimana dengan anda?

Share

Artikel yang berkaitan